Satu Dekade Program JKN, Peserta di Kota Bandung Capai 99,38%
Written by Admin Website on 27 June 2024
Bandung – Pelayanan Program Jaminan Kesehatan Nasional memasuki 1 dekade sejak diluncurkan 1 Januari 2024. Selama satu dekade tersebut, BPJS Kesehatan telah menggulirkan berbagai inovasi untuk peningkatan mutu layanan terhadap peserta JKN.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandung, Greisthy E.L. Borotoding mengatakan, BPJS Kesehatan telah menciptakan ekosistem JKN yang kuat dan saling bergantung satu sama lain dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) bagi seluruh penduduk Indonesia. Dalam kegiatan Ngopi Bareng JKN bersama awak media massa Kota Bandung, memaparkan bahwa satu dekade penyelenggaraan.
“Program JKN telah berkembang menjadi program strategis, memberikan kontribusi besar bagi penduduk Indonesia, serta mampu membuka akses layanan kesehatan merata bagi masyarakat. Program ini telah menjadi percontohan bagi negara-negara lainnya, sebagai program jaminan kesehatan sosial berkonsep single payer,” jelas Greisthy dalam kegiatan Ngopi Bareng Media, Rabu (26/6) di Bandung.
Kepesertaan Program JKN di Kota Bandung sendiri telah mencapai 99,38 persen atau sekitar 2.555.187 jiwa. Namun, masih ada sekitar 15.715 jiwa yang belum memiliki JKN.
Sementara itu, berdasarkan data per 1 Juni 2024, tercatat 199 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Kota Bandung yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, meliputi 80 puskesmas, 100 klinik pratama, 7 dokter prakter perorangan (DPP) , 8 kinik TNI, 3 klinik Polri, dan 1 dokter gigi.
Sedangkan untuk Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) yang telah bekerja sama sebanyak 49, meliputi 31 rumah sakit dan 17 klinik urama.
Angka pemanfaatan pelayanan kesehatan juga terus meningkat dari tahun ke tahun. 2,4 triliun (2021), 3,08 triliun (2022), 4,3 triliun (2023), dan hingga Mei 2024 mencapai hampir 2,2 triliun.
“Banyak masyarakat yang telah tertolong oleh Program JKN ini,” tegas Greisthy.
(ALN)